Tim Nasional Polo Air Putra Indonesia, dengan kekuatan 13 atlet dan 3 ofisial, Selasa (17/5) malam, bertolak ke Singapura untuk mengikuti turnamen "Water Polo Inter Nation Cup, " yang berlangsung mulai 18 hingga 22 Mei. Turnamen ini diikuti 5 negara, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan tuan rumah Singapura, yang turun dengan tim A dan B.
"Turnamen Nation Cup digelar agar ada kegiatan pertandingan polo air di kawasan Asean, menyusul tidak dipertandingkannya cabang polo air di Sea Games 2021 Hanoi," kata Dean Baldwin, manajer timnas polo air Indonesia.
Ditambahkan Dean, Singapura sangat kecewa dan sekaligus marah, polo air tidak dimainkan di Sea Games Hanoi. Bahkan Singapura sempat menawarkan diri untuk membiayai semua biaya perlombaan, akan tetapi Vietnam tetap menolak. Hingga akhirnya Singapura menggelar turnamen Nation Cup ini.
Seperti diketahui, timnas polo air Indonesia adalah peraih medali Sea Games 2019 Manila. Prestasi itu mematahkan dominasi Singapura yang selama 47 tahun langganan medali emas. "Singapura berambisi sekali mengambalikan kejayaan di polo air, karena itu mereka kecewa sekali, polo tidak dipertandingan di Sea Games Hanoi," jelas Dean.
Menurut Dean alasan utama polo air tidak dipertandingan di Sea Games Hanoi, karena tuan rumah Vietnam tidak berpotensi meraih medali. Kekuatan Vietnam masih di bawah Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Filipina.
Sementara head coach Timnas Polo Air Indonesia, Benny Respati, menjelaskan Timnas Polo Air yang terjun di Nation Cup ini, kombinasi antara pemain senior dan yunior. Kapten tim Reza Auditya, goal gater Ridjkie Mulia dan Delvin Felliano tidak masuk dalam rombongan tim.
"Manajemen tim sengaja membawa beberapa pemain yunior seperti Revanza Rizky yang berusia 17 tahun dan Ahmad Fauzi 18 tahun, agar mereka punya pengalaman bertandingan di arena internasional. Sasaran kita adalah terjun di Asian Games Guangzhou November tahun ini dan Sea Games Kamboja tahun depan," kata Benny.